Semua makhluk pada dasarnya punya nurani untuk saling memberikan cinta
pada makhluk yang lain. Lihatlah potret dalam artikel ini, seekor hewan
kecil seperti burung pelatuk mau mengasuh anak burung
gereja yang masih
kecil, sekaligus anaknya sendiri.
Anak-anak burung gereja yang masih lemah ditinggalkan begitu saja oleh
induknya.
Hal yang tidak biasa terjadi, burung pelatuk yang menemukan anak burung
gereja itu menjadi induk pengganti.
Dia terbang mencari makanan, menyuapi anak burung gereja tersebut,
sekaligus memberi makanan anaknya sendiri.
Perilaku ini sebenarnya tidak normal di dunia hewan. Induk burung
biasanya tidak akan meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil hingga
mereka bisa terbang dan mencari makan sendiri.
Mungkin induk burung gereja itu mengalami kecelakaan atau dimakan
pemangsa, sehingga anak-anaknya tidak terawat.
Potret mengagumkan ini diambil oleh fotografer Ekaterina Lashkova, 40
tahun, di Saint Petersburg, Rusia.
Dia menemukan sarang dua burung di belakang rumahnya.
Ketika melihat perilaku tidak biasa tapi penuh kasih sayang ini,
Ekaterina langsung mengabadikannya, dilansir Dailymail.
"Begitu induknya pergi, anak burung gereja itu terus menciap-ciap sangat
keras, seolah memanggil agar induknya kembali," ujar Ekaterina.
"Setelah beberapa menit, tiba-tiba induk burung pelatuk datang ke sarang
burung gereja dan memberi makan anak-anak itu,"
"Yang lucu, bayi burung pelatuk tampaknya iri karena ibunya juga memberi
makan burung lain," lanjut Ekaterina.
"Saya tidak yakin mengapa burung pelatuk itu mau memberi makan bayi
burung lain, mungkin itu yang dinamakan naluri keibuan,"
Ini adalah bukti nyata bahwa cinta tidak hanya milik manusia, karena
hewan memiliki naluri tersebut.
Jika hewan saja bisa memberi kasih sayang pada makhluk lain, seharusnya
manusia bisa lebih sabar dan lebih mencintai anak-anaknya.
Kisah ini diperuntukkan dengan banyaknya kasus orang tua yang tega
membunuh anaknya yang banyak menghiasi media televisi maupun media
online beberapa hari terakhir.
Semoga bisa kita ambil hikmah dari kisah ini.
Source : http://diaryyuda.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment