Yap "Horror Time" jeng jeng jeng jeng *sfx Maaf ya mimin jarang post.. nih ada cerita untuk menemani malam horror kalian hohoho
Little Cousin
Aku melihat sepupuku,
April, saat sedang berjalan menuju kamar mandi di rumah bibiku yang
berada di lantai dua. Umurnya baru empat tahun namun sangat lucu dan
menggemaskan. Dia juga sangat cerdas dan aktif. Saat itu dia sedang berada di tangga sambil sibuk membuat ekspresi wajah yang lucu dan berragam.
Kusapa dia dan kutanya sedang apa.
“April lagi niruin nenek berrambut kepang,” jawabnya lugu.
Mendengar jawabannya, segera kuedarkan pandanganku ke semua penjuru ruangan. Namun tidak ada seorang pun yang ada di sana.
“Neneknya ada di mana, Pril?” tanyaku, kukutuki suaraku yang terdengar
serak dan gemetar. Dan bocah itu menunjuk kea rah balok-balok kayu
sepanjang pegangan tangga.
“Neneknya lagi ngapain?” tanyaku lagi.
“Lagi ngelawak … wajahnya lucu,” jawabnya tak kalah polos. Aku
tersenyum mendengarnya. Kegugupanku sebelumnya hilang, berganti dengan
rasa geli. Anak kecil memang imajinatif. Kulanjutkan langkahku menaiki
anak tangga, melewati dirinya. Perkataan April selanjutnya membuat
langkahku terhenti.
“Rambut kepangnya melilit di leher.”
Aku berbalik menghadapnya dan meminta dia mengulangi perkataannya. Dia menunjuk ke arah di belakangku.
“Neneknya tergantung sama kepangan rambutnya … wajahnya lucu. Tuh, dia terbang di belakang Kakak.”
Kemudian April menirukan ekspresi muka yang kusadari kemudian sebagai
ekspresi seseorang yang sedang tercekik; berjuang untuk bernafas.
***
Source: CreepyPasta Indonesia
0 comments:
Post a Comment